Lanjut Kuliah atau Nikah ?

16/07/17

Muslim couple

Well, mungkin sudah menjadi pandangan umum bahwa setinggi apapun tittle seorang wanita, ia akan kembali ke dapur. Kita mungkin sepakat karena memang itulah hakikat seorang muslimah.
.
Namun, salah kah jika kita ingin melanjutkan kuliah ke Korea untuk mengejar Lee Min Hoo ? (Eh, maaf, salah nanya -_-) maksudnya, salahkah jika kita (khususnya seorang muslimah) memiliki keinginan untuk melanjutkan studi?. Mari kita ambil hikmah dari sebuah cerita inspirasi dari blog "Seorang Akhwat".

.
Ada seorang akhwat di sebuah kampus ternama di Bandung, datang menghampiri dosennya yg saat itu sang dosen juga berstatus sebagai pembina masjid kampus. Ia bercerita mengenai kegundahan hatinya saat menerima tawaran beasiswa s3 ke luar negeri yang telah diimpikannya sejak lama. Dia bimbang krn statusnya yg masih belum menikah dan ia khawatir nanti pria-pria banyak yang mundur lantaran dirinya sudah bertittle s3.
.
Dia berkata kepada sang dosen bahwa ia sangat ingin melanjutkan kuliah karena ia sangat mencintai ilmu. Sekalipun nanti calon suaminya meminta untuk tidak bekerja dan hanya mengurusi rumah, dia bersedia. Akan tetapi ini juga yang menjadi kegundahan dalam dirinya. Kalau sudah seperti itu, ilmu yang telah diperolehnya dengan susah payah, seolah menjadi sia-sia.
.
Sang dosenpun berkata: “Sejak kamu lahir, kapan kamu pertama kali mendapatkan pengajaran dari seseorang yang bertitle s3?”, perempuan itupun menjawab “ketika saya duduk di bangku kuliah”. kemudian sang dosen tersenyum dan berkata: “bayangkan betapa hebatnya seorang anak jika ia sdh mulai diajari oleh seorang yg bertittle s3 sejak ia masih di dalam kandungan…”
.
Akhirnya hilanglah rasa gundah sang akhwat dan langkah kakinya untuk menerima beasiswa itupun semakin mantap. :')
.
Jadi, mengambil hikmah dari cerita tersebut bahwa tak ada yang sia-sia dari apa yang akan kita kerjakan. Karena mengamalkan ilmu itu bisa dilakukan dimanapun, kapanpun dan seperti apapun kondisi kita nanti. Dan tetap ingat, "nikah itu untuk ibadah, bukan untuk senang senang ataupun main-main. Kalau memang sudah siap lahir, batin dan mental, maka segeralah nikah" (Kata PakAji) :').
.
Via @Qadry_#islamiQpedia

Label:





0 comments

Posting Komentar


Kio