Tidak Sholat, Tetapi Tetap Kaya. Kok Bisa?

05/09/16

 "Must Not Just Dress Modestly But Behave Modestly":

Senin, 5 September 2016
Pernah gak sih lihat teman gak pernah sholat, tapi otaknya encer dan pintar? Atau temen gak pernah zakat dan sedekah tapi uangnya nambah terus nambah kaya? Serta diberi berbagai macam kelebihan-kelebihan dan rezeki lainnya namun jua tetap gak taat sama Robb-Nya?
.
Maka gak usah cemburu, karena semua itulah yang disebut dengan istidraj.
.
.
Di dunia ini, ada 1 hal lagi yang perlu kita waspadai. Yaitu ia merasa bahagia di dunia padahal itu adalah hukuman baginya dari Allah Ta’ala, karena ia bahagia tidak diatas landasan Agama Islam yang benar.
.
Allah biarkan ia bahagia sementara di dunia, Allah biarkan ia merasa akan selamat dari ancaman Allah di akhirat kelak, Allah tidak peduli kepadanya.
.
Itulah istidraj sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Bila engkau melihat Allah Ta’ala memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan) dari Allah.”.
.
Dan sudah sepatutnya kita berilmu, yaitu bagaimana membedakan antara nikmat dan istidraj dengan sering-sering bermuhasabah.
.
Mengenai ayat, “Maka apakah mereka merasa aman dari makar Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan makar Allah kecuali orang-orang yang merugi.” [Al-A’raf: 99].
.
Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al-Qar’awi menjelaskan, “Makar Allah adalah istidraj bagi pelaku maksiat dengan memberikan kenikmatan/kebahagiaan.
.
mereka tidak memuliakan Allah sesuai dengan hak-Nya. Mereka tidak merasa khawatir [tenang-tenang saja] dengan istidraj [jebakan] kenikmatan-kenikmatan bagi mereka, padahal mereka terus-menerus berada dalam kemaksiatan sehingga turunlah bagi mereka murka Allah dan menimpa mereka azab dari Allah.”[2]
.
.
Wallahu a’lam bishawab, semoga kita terhindar dari sifat istidraj.
.
.
Baca selengkapnya di
http://muslimafiyah.com/istidraj-kebahagiaan-yang-lebih-semu-lagi.html | Penyusun: Raehanul Bahraen | #islamiQpedia @islamiqpedia

Label:





0 comments

Posting Komentar


Kio